UNIDA Gontor Garap Potensi Kampung Durian Ngebel

    UNIDA Gontor Garap Potensi Kampung Durian Ngebel
    Rektor UNIDA Gontor, Prof. Dr. K.H. Hamid Fahmy Zarkasyi langsung menghadiri acara Pembukaan Kebun dan Launching Produk Unggulan di Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo. (Foto : Istimewa)

    PONOROGO - Sebagai maskot daerah wisata Telaga Ngebel, buah durian menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu buah durian juga merupakan salah satu potensi terpendam di daerah Ngebel, Ponorogo, Jawa Timur.

    Bahkan Universitas Darussalam Gontor (UNIDA Gontor) mengadakan pemberdayaan dan pembinaan masyarakat di kawasan tersebut untuk meningkatkan daya manfaat buah durian di sana dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

    Bahkan Rektor UNIDA Gontor, Prof. Dr. K.H. Hamid Fahmy Zarkasyi langsung menghadiri acara Pembukaan Kebun dan Launching Produk Unggulan, tepatnya di Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo, Sabtu (1/1/2022). Acara ini dihadiri oleh Camat Ngebel, Yusub Dharmadi Jaya Prabowo dan tokoh masyarakat sekitarnya.

    Nampak hadir juga rombongan dari UNIDA Gontor yaitu Kepala Sekretariat Universitas, Ahmad Saifulloh, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Dr. Muhammad Fajar Pramono, Divisi Pengabdian Masyarakat LPPM, Riza Ashari, Divisi Penelitian LPPM, Muhammad Nur Kholis, Tim Pemberdayaan dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Atika Rukminastiti Masrifah serta masyarakat sekitar lainnya. "Saat tinggal di Malaysia, saya melihat, bahwa durian diolah menjadi berbagai produk dengan tetap menjaga cita rasanya, " ujar Prof. Hamid.

    Lebih lanjut dia memaparkan bahwa UNIDA Gontor memiliki program studi-program studi yang mampu mendorong pemberdayaan durian tersebut. Selain itu UNIDA Gontor memiliki Prodi Agroteknologi yang dapat mengolah tanaman untuk menciptakan jenis lebih baik. Ada juga, Prodi Teknologi Industri Pertanian (TIP), yang dapat mengolah hasil tanaman dan melalukan packaging yang baik.

    Sedangkan Prodi Ekonomi Islam dan Manajemen dapat membantu dari manajemen pemberdayaan dan pemasarannya. Seperti diketahui pada saat ini UNIDA Gontor juga ada Prodi Farmasi dan Ilmu Gizi.

    Dimana mereka bisa mengecek setiap bagian dari buah durian di laboratorium. Sehingga, kulit dan bijinya pun dapat dimanfaatkan. "Saat ini sudah zamannya online. Harus dapat membuat produk yg dijual online dan dapat dikirim dengan tetap menjaga kualitasnya, " tandas Prof. Hamid.

    Camat Ngebel menyambut baik adanya kegiatan pemberdayaan dari UNIDA Gontor. "Kami sangat senang karena hal ini dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, " terang Yusub Dharmadi Jaya Prabowo. Dia juga bangga, karena sebelum ini belum banyak produk oleh-oleh khas dari Ngebel.

    Tak hanya peresmian secara simbolis dan inspeksi langsung ke kebun durian, para pengunjung juga menikmati hasil dari pemberdayaan yang menghasilkan tiga produk khas Durian Kanjeng Ngebel, yaitu Pie Kanjeng, Bolu Kanjeng dan Rollcake Kanjeng.

    Pada program PPUD (Pengembangan Produk Unggulan Daerah) yang dilakukan oleh UNIDA Gontor ini memperoleh pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) selama tiga tahun, yakni tahun 2019 hingga 2021 sebesar Rp 450 juta.

    Tak hanya dari Kemendikbud Ristek, program tersebut juga memperoleh pendanaan tambahan dari dana mitra Kampung Durian sebesar Rp 30 juta. Seluruh dana tersebut dialokasikan oleh tim abdimas untuk menjadikan Kampung Durian sebagai agrowisata.

    Sehingga, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik melalui pemanfaatan sumberdaya lokal yang memiliki nilai ekonomi. (Muh Nurcholis)

    MUH NURCHOLIS

    MUH NURCHOLIS

    Artikel Sebelumnya

    Awali Tahun Baru 2022, TP PKK Desa Bulu...

    Artikel Berikutnya

    Sisir Rumah Warga Bumi Reyog, Cara TNI Sukseskan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    PERS.CO.ID: Cara Baru Bermedia!
    Satgas Yonif 115/ML Berikan Materi Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara Kepada Pelajar SMPN 1 Mulia
    Sejarah Penyebaran Islam Pertama kali di Pulau Samosir Sumatera Utara
    Asri Tadda: Bagaimana Gerakan Perubahan Usai Pilpres?

    Ikuti Kami